Makalah ini menguraikan konsep pembuatan komputer kuantum berbasis fotonik yang mengintegrasikan kerangka Filsafat Perbatasan, transisi dari logika biner ke logika triner, serta pemanfaatan cahaya sebagai media pemrosesan informasi tiga level. Dimulai dari landasan filosofis, dikembangkan analogi muatan atomik (proton, neutron, elektron) untuk merepresentasikan status logika +1, 0, –1. Arsitektur sistem mencakup alur dari sumber laser multi-panjang gelombang, pemisah gelombang optik, gerbang logika triner, hingga material gelombang pandu di dalam cip. Analisis menyoroti komponen inti, kerugian optik, sinkronisasi pulsa, dan peran mesin kendali berbasis pembelajaran penguatan. Komputasi kuantum fotonik menawarkan keunggulan koherensi tinggi dan latensi rendah melalui manipulasi foton tunggal. Untuk memperkaya kapasitas informasi, diperlukan perluasan dari logika biner konvensional menjadi logika triner. Filsafat Perbatasan menjadi pijakan konseptual untuk memahami zona liminal antara status –1, 0, dan +1. Pendekatan ini mendorong penghargaan terhadap ambiguitas dan titik transisi, yang kemudian diwujudkan secara teknis dalam sistem fotonik multinilai. Filsafat Perbatasan menekankan ruang transisi di antara dualitas, mengajak kita merayakan ambiguitas dan memandang nilai pada titik kritis perubahan. Dalam konteks kuantum fotonik, filosofi ini memotivasi penggunaan tiga level logika untuk memetakan kondisi sistem yang lebih dinamis. Logika biner menggunakan tegangan tinggi sebagai “1” dan tegangan rendah sebagai “0” pada rangkaian semikonduktor. Seiring penyusutan skala transistor hingga sub-10 nanometer, tantangan energi dan kebocoran arus semakin mengemuka. Logika bilangan triner memperkenalkan tiga status: Analogi muatan atomik ini meningkatkan densitas informasi hingga sekitar 1,58 kali dibanding biner dan memungkinkan ragam operasi multinilai. Informasi triner dikodekan pada tiga panjang gelombang berbeda — λ₁, λ₂, dan λ₃ — masing-masing membawa status +1, 0, dan –1. Sinyal gabungan kemudian dipisah oleh pemisah gelombang optik, diproses pada gerbang logika triner, dan dirakit kembali menjadi output tunggal. Perpaduan Filsafat Perbatasan, logika triner, dan komputasi fotonik menghadirkan paradigma baru bagi komputer kuantum. Dengan transmisi cahaya multi-panjang gelombang dan gerbang logika tiga level, sistem ini menawarkan koherensi unggul dan peningkatan densitas informasi. Material gelombang pandu yang kompatibel CMOS dan mesin kendali berbasis pembelajaran penguatan menjanjikan percepatan realisasi prototipe kuantum fotonik. Langkah berikutnya mencakup prototipe gelombang pandu on-chip, pengujian gerbang optik triner, dan eksperimen optimasi adaptif pada siklus kendali waktu nyata.
Abstrak
Pendahuluan
Teori
Filsafat Perbatasan
Logika Biner
Logika Bilangan Triner (Konduktif) dan Analogi Atomik
Transmisi Cahaya ke Gerbang Logika Fotonik
Analisis
Arsitektur Sistem
Komponen Inti dan Material
Material
Indeks Bias
Kerugian Optik pada 1550 nm (dB/cm)
Kelebihan
Silika (SiO₂)
1,46
0,1
Stabil, kompatibel dengan proses CMOS
Nitrida silikon (Si₃N₄)
2,0
0,2
Kerugian rendah, integrasi mudah
Silikon (Si)
3,48
1–2
Kait kuat cahaya, integrasi CMOS
Niobat litium (LiNbO₃)
2,2
0,1–0,3
Modulasi elektro-optik unggul
Polimer pengerasan ultraviolet
1,56
0,5
Proses cepat, desain fleksibel
Tantangan dan Peluang
Kesimpulan