Olahraga Keras vs Santai: Ternyata Pengaruhnya pada Perut Sangat Berbeda!

IKLAN 970 X 90 PX

Olahraga Keras vs Santai: Ternyata Pengaruhnya pada Perut Sangat Berbeda!

Siar Kita
10/09/2025

Perbandingan olahraga keras dan santai terhadap bakteri usus
Olahraga keras meningkatkan keragaman bakteri usus, sedangkan olahraga santai disertai pola makan buruk dapat menurunkannya.


Kamu suka olahraga? Sering senam atau lari pagi? Ternyata, seberapa keras kamu latihan sangat berpengaruh pada "penghuni" di dalam perut kita, yaitu bakteri-bakteri baik di usus. Penelitian terbaru dari Edith Cowan University di Australia menemukan fenomena mengejutkan ini.

Jadi, para ilmuwan penasaran, apa sih bedanya atlet yang latihan super intens dibanding atlet yang latihan santai? Seorang kandidat PhD bernama Bronwen Charlesson memimpin penelitian ini. Dia ingin tahu bagaimana para atlet bisa makin jago dan sehat dengan menjaga kesehatan usus mereka.

"Kita sudah tahu dari riset-riset sebelumnya kalau isi perut atlet itu berbeda dari orang biasa," kata Charlesson. "Bakteri baik mereka lebih beragam dan jumlahnya lebih banyak. Ini membuat mereka punya 'pabrik' asam lemak rantai pendek yang lebih produktif, yang bagus buat energi."

Menurutnya, makanan memang menjadi salah satu faktor utama, tetapi tingkat kebugaran seperti kemampuan tubuh menyerap oksigen juga punya peran penting.

Makin Keras Latihan, Bakteri Usus Makin Berubah

Penelitian Charlesson membuktikan kalau intensitas latihan itu benar-benar mengubah kondisi usus para atlet. Jumlah bakteri tertentu bisa naik-turun, begitu juga dengan kadar senyawa sehat seperti asam lemak rantai pendek.

"Waktu kita olahraga dengan intensitas tinggi, otot-otot kita kan memproduksi laktat. Ternyata, laktat ini tidak cuma bikin pegal, tetapi juga 'dioper' ke usus untuk diolah. Proses ini bisa menjadi makanan super buat beberapa jenis bakteri, membuat bakteri-bakteri itu tumbuh subur."

Eh, Saat Istirahat Malah Jajan Sembarangan?

Uniknya, perubahan di usus ini tidak cuma soal latihan. Kebiasaan makan saat lagi istirahat juga ikut andil.

"Waktu atlet lagi tidak latihan berat atau masuk masa istirahat, mereka biasanya lebih santai soal makanan," ungkap Charlesson. "Pada penelitian ini, kami lihat mereka mulai sering makan fast food, kurang makan buah dan sayur, bahkan ada yang minum alkohol sedikit lebih banyak."

Dia menambahkan, "Perubahan pola makan ini langsung kelihatan efeknya di komposisi bakteri usus mereka. Ditambah lagi, waktu istirahat, kerja usus mereka jadi lebih lambat. Perlambatan ini juga ikut mengubah ekosistem di dalam perut."

Jadi, Apa Hubungannya dengan Performa di Lapangan?

Meskipun para ahli masih terus mendalami misteri ini, mereka sudah punya beberapa petunjuk keren. Usus yang sehat ternyata bisa membantu tubuh mengolah laktat dan menjaga keseimbangan pH, dua hal yang sangat penting buat performa dan kesehatan atlet.

Jadi, lain kali kamu selesai olahraga, ingat ya, apa yang kamu lakukan dan makan setelahnya itu penting sekali buat teman-teman kecil di dalam perutmu. Penelitian ini jadi pengingat bahwa kesehatan itu benar-benar dimulai dari usus!