Tiongkok Membangun Ladang Panel Surya Raksasa di Tibet

IKLAN 970 X 90 PX

Tiongkok Membangun Ladang Panel Surya Raksasa di Tibet

Siar Kita
11/10/2025

Ladang surya raksasa, turbin angin, bendungan hidro, dan pusat data AI di lanskap pegunungan Tibet.
Infrastruktur energi bersih Tiongkok di dataran tinggi Tibet mengintegrasikan tenaga surya, angin, hidro, dan pusat komputasi kecerdasan buatan (AI).


Tiongkok Membangun Ladang Panel Surya Raksasa di Tibet

Bayangkan hamparan panel surya seluas lautan. Ladang surya ini membentang seluas 420 kilometer persegi di Dataran Tinggi Tibet, pada ketinggian hampir 3.048 meter di atas permukaan laut.

Tiongkok berhasil membangun proyek pembangkit listrik tenaga surya (solar farm) terbesar di dunia ini, yang berlokasi di Provinsi Qinghai. Luasnya setara dengan Kota Chicago dan merupakan bagian dari inisiatif energi bersih yang sangat ambisius.

Proyek bernama Taman Surya Talatan ini sudah rampung dua pertiga. Ketika selesai sepenuhnya, lebih dari 7 juta panel surya akan beroperasi, menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan 5 juta rumah tangga.

Lokasi yang berada di ketinggian ini mendapat intensitas sinar matahari yang super tinggi. Atmosfer yang tipis meningkatkan efisiensi daya, menjadikannya lokasi ideal untuk pembangkitan tenaga surya secara besar-besaran. Proyek ini menggabungkan tenaga surya dengan turbin angin yang dipasang di sepanjang punggung bukit, serta bendungan hidro di pinggiran dataran tinggi.

Jalur transmisi tegangan tinggi akan mengirimkan listrik terbarukan ini sejauh lebih dari 1.600 kilometer, menuju pusat populasi dan industri di Tiongkok timur. Meskipun ekonomi Tiongkok tumbuh dan permintaan listrik meningkat, emisi karbon negara itu justru turun 1% pada paruh pertama tahun 2025. Proyek ini membantu mempercepat pencapaian puncak emisi (emisi tertinggi) lebih awal dari target semula tahun 2030.

"Tiongkok menambahkan 212 gigawatt (GW) kapasitas surya hanya dalam enam bulan pertama tahun 2025, lebih banyak dari seluruh basis surya Amerika Serikat."

Strategi AI Memanfaatkan Energi dari Wilayah Barat

Proyek surya raksasa ini menjadi fondasi bagi strategi nasional Tiongkok yang disebut "Data Timur, Komputasi Barat". Melalui strategi ini, Tiongkok memindahkan pusat data yang boros energi dari kota-kota padat di pantai timur ke wilayah barat yang kaya akan energi terbarukan.

Sebagai langkah konkret, Tibet telah membuka pusat kecerdasan buatan (AI) besar pertamanya, bernama "Yajiang-1", pada Juni 2025 di Kota Shannan. Fasilitas ini dilengkapi dengan 256 server canggih dan memiliki daya pemrosesan sebesar 2.000 petaflops, yang mendukung komputasi AI super cepat.

Yajiang-1 memanfaatkan ketinggian Tibet, yang iklim dinginnya mengurangi biaya pendinginan, sementara energi terbarukan yang melimpah membuat operasi menjadi murah.

Strategi yang diluncurkan pada tahun 2022 ini mencakup pembangunan delapan pusat data utama di wilayah barat. Dengan perkiraan permintaan daya AI yang akan naik 43% pada tahun 2025, integrasi antara tenaga surya dan angin ini memperkuat posisi Tiongkok di bidang AI secara berkelanjutan.

Janji Iklim Besar Xi Jinping

Pengembangan tenaga surya ini sejalan dengan janji bersejarah yang disampaikan oleh Presiden Xi Jinping dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 24 September 2025. Ini adalah komitmen pertama Tiongkok untuk memotong emisi 7–10% dari puncaknya hingga tahun 2035.

Tiongkok berjanji untuk melipatgandakan kapasitas angin dan surya hingga enam kali lipat dari level tahun 2020. Selain itu, konsumsi energi non-fosil akan ditingkatkan menjadi lebih dari 30% pada tahun 2035.

"Hijau dan rendah karbon adalah jalan zaman kita. Meskipun beberapa negara menolak tren ini, komunitas global harus tetap berkomitmen pada jalur yang benar."

Proyek dataran tinggi Tibet ini mengukuhkan posisi Tiongkok dalam memimpin pasar teknologi bersih global dan membuka peluang ekonomi baru di wilayah terpencil.